Pihak Hotel Tempat Body Checking Miss Universe Indonesia Mendapat Panggilan Pihak Kepolisian!
Pihak hotel Sari Pacific Hotel, Jakarta telah mendapatkan panggilan oleh pihak kepolisian terkait adanya dugaan pelecehan seksual terhadap para kontestan Miss Universe Indonesia. Pihak hotel akan mendapatkan pemeriksaan secara langsung sebagai saksi setelah diketahui hotel tersebut dijadikan sebagai tempat berlangsungnya body checking para finalis Miss Universe Indonesia.
“Kita sudah membuatkan undangan kepada pihak management hotel. Dalam beberapa waktu dekat ini akan hadir,” ucap Yuliansyah ketika dihubungi, Jumat (11/08/2023).
Meski tidak dijelaskan secara pasti kapan waktu dilakukan pemeriksaan itu, Yuliansyah menambahkan bahwa pihak penyidik nantinya akan terus mendalami kasus ini terkait dengan posisi pengelola hotel yang telah menyediakan tempat body checking.
“Ya seluruhnya, masalah acara, pihak yang telah menyewa hotel, dan juga pihak penyelenggara,” jelasnya.
Diketahui sebelumnya, pihak kepolisian telah melakukan pengecekan Ballroom Sari Pacific Hotel, Jakarta sebagai tempat berlangsungnya Body Checking. Pemeriksaan yang dilakukan ini untuk mendapatkan gambaran tempat dimana para finalis Miss Universe Indonesia ini mendapatkan tindakan asusila atau pelecehan yang mengharuskan untuk telanjang.
“Ya tadi pihak penyidik sudah terjun ke lokasi kejadian. Tapi masih dalam tahap pengecekan awal saja biar para penyidik ini memiliki gambaran,” kata Yuliansyah.
Dengan kasus semacam ini, berdasarkan laporan nomor LP/B/4598/VIII/2023/SPKT/POLDA METRO JAYA pada tanggal 7 Agustus 2023 terdapat enam orang finalis yang menjadi pihak pelapor dalam kasus pelecehan ini.
Baca Juga : LRT Jabodebek Akan Diresmikan Langsung Oleh Presiden Jokowi Pada 26 Agustus 2023!
Sedangkan pihak terlapornya sendiri adalah PT Capella Swastika Karya sebagai pihak pemegang lisensi yang telah dilaporkan oleh pelapor melanggar Pasal 5 atau Pasal 6 Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS) dan Pasal 14 juncto Pasal 15 TPKS.
Disisi lain, Poppy Capella selaku National Director and Owner Miss Universe Indonesia memberikan tanggapan terkait kasus pelecehan seksual kepada para finalis dalam tahap body screening ini berujung dengan dugaan pelecehan seksual.
“Mengenai dengan berita yang beredar di media terkait berbagai hal yang terjadi dalam berlangsungnya Miss Universe Indoensia, pastniya ini akan menjadi perhatian kami di Miss Universe Indonesia,” tulis Poppy dalam akun bisnis @missuniverse_id.
Akan tetapi, dalam klarifikasi itu tidak ada sama sekali menyinggung terkait dugaan kasus pelecehan seksual yang saat ini sedang hangat diperbincangkan. Sebagai gantinya, Poppy hanya menjelaskan tentang isu yang sudah ramai diberitakan para media.
“Kami telah melakukan investigasi secara bertahap dan melakukan pemeriksaan dengan beberapa hal yang telah dituduhkan kepada kami itu yang mana, kami mengetahui hal itu dari media massa,” terangnya.
“Kami akan sesegera mungkin mengambil sikap atau tindakan yang diperlukan terhadap masalah ini agar semakin jelas dan terang kebenarannya seperti apa,” tambahnya kemudian.
Mengetahui beredarnya kabar buruk berita terkini yang datang dari gelaran Miss Universe Indonesia, Tunggal Pawestri selaku aktivis perempuan turut buka suara. Tunggal Pawestri menyampaikan bahwa apabila pihak penyelenggara ini tidak melakukan hal itu, maka pihak penyelenggara dianggap sebagai pihak enabler atau yang membiarkan kekerasan seksual ini terjadi.
“Jangan sampai pihak penyelenggara itu menjadi enabler yang akhirnya membuat para pelaku itu bisa bertindak seenaknya sendiri melakukan pelecehan seksual Karena mereka (pihak penyelenggara) tidak memberikan proteksi kepada para kontestan,” tegasnya.
Bahkan, diketahui kabar miring tentang Miss Universe Indonesia terkait dugaan pelecehan seksual ini tak hanya ramai di Tanah Air saja. Tetapi, kabar buruk ini telah menyebar luas hingga ke segala penjuru dunia.
