Pertalite Akan Dihapus dan Digantikan Pertamax Green 92, Apakah Sesuai Harapan?

0
Pertalite Akan Dihapus

Pertalite Akan Dihapus  PT Pertamina (Persero) dikabarkan akan segera menghapus BBM Pertalite (RON 90) dengan menggantikan BBM baru bernama Pertamax Green 90. Pertamax Green 92 sendiri merupakan campuran dari Pertalite dengan Etanol 7 persen alias E7.

Pertalite Akan Dihapus Seperti Apa Penjelasan Direktur Utama Pertamina?

Nicke Widyawati selaku Direktur Utama Pertamina menyampaikan di depan Komisi VII DPR RI bahwa ini merupakan penyesuaian terhadap program langit biru tahap dua. Dimana, BBM subsidi ini nanti akan dinaikkan dari RON 90 menjadi RON 92. 

Sesuai dengan KLHK, octane number yang dapat diperjualbelikan di Tanah Air adalah minimum 91. Agendanya, Pertamax Green 92 ini nanti juga akan termasuk dalam barang subsidi Jenis BBM khusus penugasan atau JBKP untuk menggantikan Pertalite.

Untuk harganya sendiri di luar fluktuasi harga minyak mentah dunia, hal itu dikarenakan memang harganya kaan di atur oleh pihak pemerintah. Bahkan, Pertamina sendiri juga memiliki rencana untuk memasarkan produk Pertamax Green 95 yang memiliki kandungan Pertamax RON 92 ditambah dengan etanol 8 persen. 

Namun, rencana ini masih sebuah kajian internal dari pihak Pertamina dan masih belum mendapatkan keputusan resmi dari pihak pemerintah. Nantinya, rencana tersebut juga akan segera diusulkan dan akan dibahas lebih lanjut.

Apabila sudah mendapatkan keputusan dari pemerintah, maka dalam hal pemasaran juga akan diatur oleh pihak pemerintah. Dengan begitu, pada tahun 2024 nanti pihak Pertamina akan memasarkan tiga produk BBMnya, yaitu Pertamax Turbo (RON 98), Pertamax Green 95, dan Pertamax Green 92.

Baca Juga : Dugaan Kasus Pelanggaran Hak Cipta Lagu, Ipay Laporkan Ian Kasela Dengan Sejumlah Bukti!

Pertalite Akan Dihapus Tanggapan Pengamat Energi Terhadap Wacana Pemerintah

Mengetahui adanya rencana seperti itu, Daymas Arangga selaku Pengamat Energi dan juga DIrektur Eksekutif Energy Watch Indonesia memberikan tanggapannya mengenai rencana Pemerintah yang akan menjadikan Pertamax sebagai BBM bersubsidi untuk meminimalisir polusi dianggap tidak efektif.

Baca Juga :  Prоfіl Kоtа Rafah, Letak, Pеrbаtаѕаn, Populasi, & Pеtа Wіlауаh

Daymas Arangga menjelaskan bahwa untuk pengurangan polusi menggunakan Pertamax sebagai stimulus sepertinya tidak akan memberikan dampak yang signifikan. Hal itu disampaikan setelah mendapatkan informasi detail tentang hal tersebut dari beberapa jurnal.

Pemerintah memiliki rencana untuk lebih memasarkan penggunaan Pertamax, hal itu dikarenakan BBM jenis ini memiliki kadar RON 92 yang sudah terbukti memiliki emisi yang lebih kecil. Hal itu dibuktikan setelah adanya perbandingan dengan jenis BBM Pertalite yang memiliki RON 90.

Menurut Daymas Arangga, apabila pihak pemerintah ingin fokus dan lebih serius untuk mengatasi masalah polusi udara, disarankan untuk melakukan pendataan terlebih dahulu dengan lebih jelas mengenai jumlah emisi yang dihasilkan oleh beberapa sektor. Mulai dari sektor energi, industri, transportasi, atau beberapa sektor lain yang memiliki potensi menghasilkan emisi.

Daymas  menyebutkan dengan adanya pendataan yang jelas itu nanti pihak pemerintah bisa melakukan proses mitigasi pengurangan dan pencegahan emisi yang dihasilkan oleh masing-masing sektor.

Pertalite Akan Dihapus Kementerian ESDM Buka Suara

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral alias ESDM juga memberikan tanggapannya mengenai rencana PT Pertamina (Persero) yang akan memasarkan Pertamax Green 92 dan Pertamax Green 95 sebagai pengganti dari BBM jenis Pertalite yang memiliki RON 90 serta Pertamax yang memiliki RON 92.

Maompang Harahap sebagai Direktur Pembinaan Hilir Migas Kementerian ESDM menjelaskan secara khusus mengenai produk Pertamax 95 sudah mulai dipasarkan secara terbatas di dua kota besar Tanah Air, yaitu Surabaya dan Jakarta.

Maompang mengungkapkan bahwa setidaknya terdapat 5 SPBU yang ada di Jakarta sudah mulai memasarkan produk Pertamax Green 95. Sedangkan untuk yang di Surabaya terdapat sekitar 12 SPBU yang sudah mulai memasarkan Pertamax Green 95.

Baca Juga :  Sofyan Amrabat: Sosok Tangguh di Timnas Maroko dan Liga Italia

Nantinya, Maompang memberikan kabar bahwa pemasaran produk BBM hijau ini akan diperluas dengan cara bertahap. Akan tetapi, hal tersebut akan dilakukan sesuai dengan hasil tes pasar Pertamina yang ada di Jakarta dan Surabaya.

Hasil Kajian PT Pertamina (Persero)

Berdasarkan kajian yang dilakukan oleh pihak PT Pertamina, Nicke menyampaikan bahwa kajian ini dilakukan untuk menciptakan kualitas BBM yang lebih bagus. Karena memang, menurut Nicke, bahan bakar yang memiliki kandungan oktan lebih tinggi ini juga memberikan dampak yang cukup baik, terutama menjadi ramah lingkungan dan menjadikan mesin lebih terawat.

Dijelaskan secara detail oleh Nicke, Program Langit Biru Tahap 2 ini adalah sebuah kajian yang dilakukan secara internal oleh pihak Pertamina dan untuk proses implementasinya nanti akan disampaikan terlebih dahulu kepada pihak pemerintah.

Dalam hal ini, Nicke menjelaskan bahwa dengan harga BBM yang sama tetapi masyarakat Indonesia bisa mendapatkan jenis BBM subsidi yang lebih baik dengan kandungan octan number yang lebih bagus untuk lingkungan dan mesin kendaraan.

Akan tetapi, ini semua masih dalam tahap kajian dan akan dilakukan usulan. Jadi, ini masih menjadi perbincangan yang hangat di seluruh Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *